Halaman

Cari Blog Ini

Minggu, 21 Juli 2013

MAMA MUDAH LUPA


Sedikit bincang tentang anak keduaku URIEL MAHASWARI CLAIRYNDA ELANS

16 April 2013 si kecil lahir, waooo begitu luar biasanya. Malaikat kecilku URIEL lahir ketika usia kandungan 40 bulan lewat 6 hari. Hari ini harus lahir kalau tidak besok mau tidak mau harus lahir dengan operasi caecar.

Stress karena si kecil memunculkan kontraksi namun tidak segera menguat. 04.30 pagi muncul bercak darah. Yihuii siip akhirnya tiba saatnya. Segeralah bergegas ke RS.
Sampai di RS jam 07.00, dicek baru bukaan 1. Ditungguuuu jam 12.00 masih saja bukaan 1. Mulailah diberi suntikan pacu lewat infus. Ditempel alat untuk denyut jantung baby. Panik. Suaranya itu lho. Dug dug dug… satu jam dua jam tiga jam rasanya lamaaaa sekali. Jam 16.00 dicek masih saja bukaan 1..
Jam 18.00 pyaaarr ketuban pecah. Wah senangnya, sebentar lagi nih. Pasti kontraksi bertambah ya. Dicek eehh masih saja bukaan 1. Wedeeww mulai gelisah karena tak bisa turun dari tempat tidur. Segala sesuatu dilakukan di tempat tidur. Jam 19.00 dicek masih saja bukaan 1 hanya dinding rahim tidak terlalu tebal lagi. Rasa sakit mulai mendera.
Jam 20.00 dicek bukaan tiga. Tapi rasa sakitnya seperti bukaan 9 ketika anak pertamaku lahir normal. Sakit dan baru bukaan tiga. Bertanya pada perawat, tindakan medis apa yang selanjutnya. Jawabnya : “Ya, kalau belum tambah bukaan dosis akan ditingkatkan lagi. Tunggu sampai infus ini habis.” Haahhh masih tunggu infus habis lalu mau diganti dengan infus baru dan dosis naik. Padahal sakitnya sudah seperti ini. Pikiran mulai kacau dan lemas. “Pah, mamah pilih operasi Caesar saja. Apa mamah kuat kalau seperti ini?” Suamiku bingung juga namun segera bertindak. Tanda tangan persetujuan untuk operasi dan perawat siapkan peralatan operasi. Namun, mendadak ada 4 bidan yang masuk ke ruangan. Serentak mereka beri motivasi untuk lahir normal dulu. Hmmmm pikiran mulai agak tenang lagi. Okelah ikuti saran untuk tunggu satu jam lagi.  Masih cukup tenaga untuk satu jam lagi.
Jam 20.30 rasa sakit semakin kuat dan kuat. Berontak ingin operasi saja. Datang lagi 4 bidan yang mendorong untuk bertahan. Bukaan mulai bertambah jadi 4 dan dibantu jadi 5. Hmmm hebatnya rasa sakit sampai tangan suamiku jadi sasaran untuk tahan rasa sakit. Jam 21.30 sudah mulai mengejan. Dokter datang dan 21.58 malaikat kecilku lahir dalam keadaan baik dan sehat.
LUPA rasa sakitku. LUPA air mata yang keluar untuk tahan rasa sakit.

Setiap mama pasti punya cerita ketika melahirkan bayi. Herannya kebanyakan dari para mama bercerita tentang rasa sakit melahirkan dengan mata berbinar-binar. Sudah lupa rasa sakitnya, yang diingat indahnya kebahagiaan melahirkan. Memang mama mudah lupa yaaaa…