Halaman

Cari Blog Ini

Sabtu, 04 September 2010

BUAT APA NGUTANG?

Ada seorang nasabah yang berceloteh kepada saya: ”Mbak elvin ini lho, hutang saya sudah banyak lha kok malah ditambahi lagi to?” Lalu beliau ngudarasa : ”Mbak, dulu saya hutang 10 juta saja takut, lha kok sekarang malah berani hutang ratusan juta ya”

Sebut saja namanya Pak Kaya (untuk jaga privasi beliau). Usahanya dimulai dari 15 tahun yang lalu. Jatuh bangun. Dimulai dari jualan es keliling di Surabaya, terus ganti profesi jualan bakso, lalu mulai merambah ke jualan kelapa, dan semua dianggapnya gagal. Modal habis dan rugi besar. Terakhir 8 tahun yang lalu terucap sebuah kalimat ”Saya mau usaha grabatan kalau yang ini juga gagal maka saya akan pergi ke Jakarta. Saya mau jadi buruh saja”.
Pak Kaya mulai mengajukan hutang ke sebuah bank untuk memulai usaha barunya. Pengajuannya sebesar 50 juta tapi ditolak oleh bank. Tentunya dengan alasan usaha yang dimiliki dinilai belum berkembang dengan baik. Merasa sakit hati atas penolakan itu maka Pak Kaya berpindah mengajukan ke bank lain dan dapat juga. Modal digunakan untuk usaha grabatan (kelapa, gula jawa, gula pasir, bawang merah, bawang putih, dan kebutuhan dapur lain).

Usaha yang baru membutuhkan tenaga dan kecermatan yang luar biasa. Luar biasanya, Bu Kaya sangat pandai dalam kulakan (membeli) barang sedangkan Pak Kaya sangat lihai dalam menjual barang. Hmm relasi yang saling menguntungkan.

Bersama istri sebagai partner kerja, Pak Kaya pun mencari relasi dengan banyak pedagang. Berkeliling dari kota ke kota untuk mencari pemasok barang dagangan dengan harga yang murah. Dari pagi hingga petang usaha dijalankan terus tanpa henti. (Bahkan ketika saya bertandang ke rumah harus di atas jam 9 malam, karena pada saat itulah beliau baru bisa beristirahat).

Awalnya semua usaha ditangani sendiri oleh Pak Kaya dan Bu Kaya. Mulai dari membeli kelapa lalu mengupasnya di pasar dan menjualnya. Beliau berdua turun langsung dalam menyiapkan barang dagangannya. Singkat cerita, sekarang, kerja keras itu membuahkan hasil. Pak Kaya menjadi top player untuk produk grabatan. Beliau sudah mempunyai 4 buah kios pasar, 2 buah truk, lebih dari 10 karyawan, dan tabungan yang luar biasa. Dalam sehari, beliau bisa menyisihkan uang untuk ditabung hampir mencapai Rp3 juta rupiah.

Maka pertanyaan kemudian terjawab, buat apa ngutang? Ketika hutang dikelola dengan baik dan produktif maka hutang-lah yang akan bekerja untuk kita. Hutang ratusan juta pun tidak jadi masalah. Hasilnya bisa berlipat ganda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar