Halaman

Cari Blog Ini

Kamis, 16 September 2010

JADI MARKETING YANG DICINTAI NASABAH

"Pekerjaan adalah perwujudan cinta" (mengutip kata-kata Kahlil Gibran).
Setiap relasi dengan siapapun selayaknya ditempatkan dalam kerangka C.I.N.T.A . Ha ha ha, kok begitu romantisnya hidup ini. Yups mari kita jelajahi.

PERUBAHAN HATI
Ada saat ketika bertemu dengan nasabah hati kita menjadi satu dengan hati nasabah.
Ada saat juga ketika bertemu hati terasa hambar karena ada rasa jenuh, jengkel, marah, atau sedih.
Semuanya berawal dari pergulatan dalam diri kita sendiri.

HATIKU DAN HATIMU JADI SATU
Mana yang lebih menguntungkan? Tentunya ketika hati kita menjadi satu dengan hati nasabah. Manifestasinya banyak sekali.
-                Kita begitu dekat dengan nasabah. Kita tahu benar apa yang dibutuhkannya.
-                Ketika prospek, kita tahu apa yang seharusnya kita lakukan agar dia berminat ambil pembiayaan di bank kita.
-                Kita tahu sungguh uang dari pembiayaan akan digunakan untuk kepentingan apa.
-                Kita sungguh tahu bagaimana cara menjaga hubungan yang romantis dan harmonis dengan nasabah.
-                Kita tahu cara menyentuh nasabah. Sehingga ketika dia membutuhkan pembiayaan, kita lah orang pertama yang akan ditelpon.
-                Hingga ketika sampai kepada saat terburuk. Yaitu menagih. Kita pun tahu cara yang tepat dan efektif untuk menagih. Cara yang indah. Tanpa rasa sakit hati.
Waooo indah nian.

AWAL PENYATUAN HATI
Semuanya bersumber dari pergulatan dari dalam diri kita sendiri. Siapapun dan apapun dapat mempengaruhi suasana hati kita. Namun, keputusan untuk menentukan kita akan mempunyai HATI yang bagaimana, tetap di tangan kita. Bolehlah pimpinan menekan dengan target yang tinggi. Bolehlah juga istri menuntut kita macam-macam. Bolehlah juga masalah keluarga mempengaruhi pikiran kita. Tapi, keputusan untuk berada dalam HATI yang bagaimana adalah punya kita sendiri.

PROSES PENYATUAN HATI
Ketika semua berawal dari diri kita sendiri, maka menjadi lebih mudah.

Langkah pertama... JUJUR
Untuk menyatukan hati kita dengan hati nasabah dimulai dari hal yang sederhana. Jujur. KEJUJURAN yaitu kesediaan untuk membuka diri kita. Kita membuka diri kepada nasabah. Siapa kita. Apa yang kita pikirkan. Apa yang kita rasakan. Bagaimana pekerjaan kita. Apa produk kita. Hmmm silakan diperluas.
 
Langkah kedua ... DENGAR
Setelah kita membuka hati. Maka nasabah akan dengan enjoy membuka diri juga. Mereka  akan dengan ringan bercerita. Dengarkan dengan hati. Perhatikan gerak tubuh mereka. Nikmati nuansa hatinya.

Langkah ketiga ... BAGI
Saya selalu meyakini, bahwa setiap orang pasti punya kelebihan. Maka membuka diri yang tepat dapat dilakukan dengan BERBAGI. Kita membagikan manfaat yang kita miliki. Kreatif dalam mencari celah manfaat yang bisa kita bagikan.

Tiga langkah yang terlihat SEDERHANA namun sebenarnya KOMPLEKS juga. Mari kita sama-sama menjelajah. Saya temani!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar